Keguruan dan Pendidikan

Ilmu Pendidikan dan Agama

Tentang Jurusan

Ini dia info lengkap tentang jurusan impianmu. Yuk, kenalan lebih dekat!

Kalau kamu memiliki cita-cita menjadi guru, jurusan ini sangat cocok untuk kamu. Jurusan Keguruan dan Pendidikan mempersiapkan kamu menjadi pendidik yang berkualitas di berbagai tingkatan pendidikan. Pada dasarnya, jurusan ini bertujuan untuk mendidik calon guru agar memiliki pemahaman mendalam tentang teori dan praktik pendidikan yang efektif. Mahasiswa jurusan ini akan menjalani kurikulum yang mencakup berbagai mata pelajaran terkait pendidikan, psikologi perkembangan, manajemen kelas, dan metode pengajaran. Selain itu, jurusan ini juga memberikan kamu kesempatan untuk memilih spesialisasi, seperti pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, atau pendidikan tinggi. Jurusan ini tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, melainkan juga pada aspek emosional, sosial, dan moral. Para calon guru diharapkan dapat membentuk generasi yang memiliki nilai-nilai etika, kepemimpinan, dan kreativitas. Selain menjadi pendidik di lembaga formal, lulusan jurusan ini juga memiliki peluang luas untuk terlibat dalam berbagai peran di luar kelas, seperti pengembangan kurikulum, penelitian pendidikan, atau pelatihan profesional bagi pendidik. Dengan demikian, jurusan Keguruan dan Pendidikan tidak hanya membuka pintu bagi karir di dunia pengajaran, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk terlibat dalam berbagai peran yang mendukung dan mengembangkan sistem pendidikan secara keseluruhan.

Prospek Karier

Sudah terbayang mau jadi apa setelah lulus? Ini beberapa pilihan karier yang bisa jadi pilihanmu.

Lihat Karier Lainnya

Yuk ikuti Tes Potensi di Maukuliah.id

Banyak tes yang bisa kamu ikuti untuk mengetahui potensi dirimu. Yuk, ikuti tesnya!
Mulai Tes Sekarang

Rekomendasi Kampus

Temukan kampus yang banyak diminati dengan reputasi baik, lulusan berkualitas, dan prospek kerja yang cerah

university
Swasta
logo
Universitas PGRI Yogyakarta
Semula Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) berbentuk institut (IKIP PGRI Yogyakarta) yang berdiri tanggal 11 desember 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi Dan Ilmu Pengetahuan RI Nomor 44/Swt/P/62 dalam bentuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan meliputi jurusan Ilmu Mendidik dan Jurusan Sejarah yang berlokasi di SGA Stelladuce (Menumpang) yang berada di kompleks Lapangan Trenggono, Klitren kidul Yogyakarta. Mulai tahun 1964 kampus FKIP PGRI Yogyakarta (cikal bakal IKIP PGRI Yogyakarta) pindah di SD ungaran, kotabaru Yogyakarta (Sekarang menjadi SDN Ungaran 2) sampai tahun 1980. Selanjutnya pada tahun 1981 berpindah lagi ke kompleks SGPLB di Jl. Wates, Kalibayem Yogyakarta.Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor : 029/0/1981 tanggal 22 januari 1981 tentang Penetapan Kembali Status Terdaftar bagi PTS di Kopertis Wilayah IV yang menetapkan kembali status Terdaftar bagi IKIP PGRI Yogyakarta yang meliputi : Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Teori Dan Sejarah Pendidikan dan Fakultas Keguruan Ilmu sosial jurusan Ilmu Sejarah. Disamping itu juga mengembangkan jurusan baru pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan membuka jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang mendapat status Terdaftar Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0109/O/1984 Tanggal 9 Maret 1984. Disamping itu Juga Membuka jurusan Pendidikan Matematika yang kelak memperoleh status terdaftar Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0128/O/1985 Tanggal 6 Mei 1985. Dalam perkembangan nya, Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 042/O/1985 jurusan Teori dan Sejarah Pendidikan mengalami perubahan nama menjadi jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, sedangkan jurusan Ilmu Sejarah berubah menjadi Jurusan Pendidikan Sejarah. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan kebutuhan tenaga pendidik serta untuk mengembangkan diri, pada tahun 1983 Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Yogyakarta membuka jurusan baru yaitu jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (seakarang PPKn) yang mendapat status Terdaftar berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0428/O/1987 tanggal 27 juli 1987.Setelah sebelum nya selalu menumpang dengan instansi lain, mulai tahun 1984 dapat menempati kampus milik sendiri di kawasan Sonosewu,Ngestiharjo Kasihan Bantul sampai sekarang.Dalam rangka pemenuhan tuntutan akan kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan prospek masa depan maka sejak tahun 1995 dirilis alih bentuk, dari bentuk Institut Menjadi Universitas dengan Surat keputusan dengan nomor : 180/DIKTI/KEP/1997, tertanggal 25 juli 1997, IKIP PGRI Yogyakarta menjadi Universitas PGRI Yogyakarta (UPY).
university
Negeri
logo
Universitas Negeri Jakarta
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia merasakan kurangnya tenaga kependidikan di semua jenjang dan jenis lembaga pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah mendirikan berbagai kursus pendidikan guru. Sekitar tahun 1950-an, pada jenjang di atas pendidikan menengah didirikan B-I, B-II, dan PGSLP yang bertugas menyiapkan guru-guru untuk sekolah lanjutan. Usaha-usaha untuk meningkatkan mutu dan jumlah guru terus dilakukan melalui pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri P dan K No. 382/Kab tahun 1954. PTPG ini didirikan di empat kota yakni Batusangkar, Manado, Bandung, dan Malang. Dengan demikian terdapat dua macam lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru, yaitu Kursus B-I/B-II/PGSLP dan PTPG. Kedua lembaga ini kemudian diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan melalui berbagai tahap. Pada tahun 1957, PTPG diintegrasikan ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada universitas terdekat. Berdasarkan PP No. 51 tahun 1958 Fakultas Pedagogik diintegrasikan ke dalam FKIP. Pada tahun 1963, oleh Kementerian Pendidikan Dasar didirikan Institut Pendidikan Guru (IPG) untuk menghasilkan guru sekolah menengah; sementara berdasarkan Keputusan Menteri P dan K No. 6 dan 7, tanggal 8 Pebruari 1961 Kursus B-I dan B-II diintegrasikan ke dalam FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi yang juga menghasilkan guru sekolah menengah. Dualisme ini dirasakan kurang efektif dan mengganggu manajemen pendidikan guru. Untuk mengatasi ini maka kursus B-I dan B-II di Jakarta diintegrasikan ke dalam FKIP Universitas Indonesia. Melalui Keputusan Presiden RI No. 1 tahun 1963 tanggal 3 Januari 1963, ditetapkan integrasi sistem kelembagaan pendidikan guru. Salah satu butir pernyataan Keppres tersebut adalah bahwa surat keputusan ini berlaku sejak 16 Mei 1964, yang kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya IKIP Jakarta. FKIP dan IPG diubah menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). FKIP Universitas Indonesia dan IPG Jakarta diintegrasikan menjadi IKIP Jakarta. Dalam perkembangan selanjutnya IKIP diberi perluasan mandat untuk mengembangkan ilmu kependidikan dan non kependidikan dalam wadah universitas. IKIP Jakarta sejak tanggal 4 Agustus 1999 berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berdasarkan Keppres 093/1999 tanggal 4 Agustus 1999, dan peresmiannya dilaksanakan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1999 di Istana Negara. Hari jadi Universitas Negeri Jakarta ditetapkan sama dengan hari jadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta yang merupakan cikal bakal Universitas Negeri Jakarta yaitu pada tanggal 16 Mei 1964.
university
Swasta
logo
Universitas PGRI Madiun
IKIP Daerah Madiun pada tahun pertama berhasil membuka 3 program studi, yaitu: Pendidikan Umum (PU), Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pasti. Jumlah mahasiswa untuk tahun pertama ada 76 mahasiswa yang berasal dari Madiun dan sekitarnya. Perkuliahan dilaksanakan pada sore hari dan menggunakan sekolah-sekolah di Kotamadya Madiun. Hal itu dilakukan karena IKIP Daerah Madiun belum mempunyai gedung dan sarananya pun masih terbatas. Sehingga tempat perkuliahannya berpindah-pindah tergantung pihak sekolah yang mau diajak kerjasama. Sekolah yang pertama kali digunakan, yaitu SMP Negeri 6 kemudian berpindah di SMA Negeri 3 yang sekarang dipakai oleh SMP Negeri 2, Gedung perpustakaan daerah yang sekarang menjadi Plaza Sri Ratu. Masalah lain yang dihadapi IKIP Daerah Madiun, yaitu terbatasnya dana pengembangan, kekurangan tenaga pengajar maupun administrasi, belum memiliki gedung perkuliahan yang memadai, dan belum mendapatkan status yang jelas. Berkat kerja keras dan kekompakan para pengelola dan bantuan pemerintah daerah serta sekolah-sekolah, IKIP Daerah Madiun dapat bertahan.Sebagai suatu perguruan tinggi, status merupakan hal yang harus dimiliki sebagai simbol legalitas akan kewenangan-kewenangan, hak dan kewajibannya sehingga masyarakat memberi kepercayaan terhadap lembaga tersebut. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang menyatakan, bahwa perguruan tinggi swasta yang sudah memiliki status terdaftar diperbolehkan mengadakan perkuliahan sendiri. Sedangkan ujian negaranya berada di lingkup jurusan sejenis yang memiliki status diakui atau disamakan. Untuk itu YAPPERTIM berjuang untuk mendapat status. Salah satu usahanya, yakni mengintegrasikan diri dengan IKIP Sarmidi Mangunsarkoro yang berpusat di Malang dan namanya berganti menjadi IKIP Sarmidi Mangunsarkoro (tahun 1974) dan sebagai pimpinannya: Rektor I Drs. Mujiono, Rektor II R. Soekarman, dan Rektor III Drs. SoeparnoUsaha IKIP Sarmidi Mangunsarkoro belum menghasilkan status yang diharapkan dan selanjutnya IKIP Daerah Madiun menginduk ke IKIP Negeri Surabaya, terutama dalam pelaksanaan ujian negara. Pada tahun 1975 IKIP Sarmidi Mangunsarkoro di Madiun oleh YAPPERTIM diserahkan kepada Pengurus Daerah VIII PGRI Jawa Timur dan dibina oleh Yayasan Pembina Pendidikan Penguruan Tinggi Daerah VIII PGRI Jawa Timur. Nama IKIP Sarmidi Mangunsarkoro di Madiun mulai tanggal 5 Juni 1975 diubah dan diberi nama IKIP PGRI Jawa Timur di Madiun. Tanggal perubahan dan penetapan nama tersebut di atas oleh pengelola IKIP PGRI Jawa Timur di Madiun ditetapkan sebagai hari Dies Natalis IKIP PGRI Jawa Timur di Madiun. Berkat perjuangan Pengurus Daerah VIII PGRI Jawa Timur, dengan Surat Kopertis Wilayah VII tanggal 17 Mei 1976 No. 85/I/1976, mulai tanggal 17 Mei 1976 IKIP PGRI Jawa Timur di Madiun mendapat Status Terdaftar.
university
Swasta
logo
STT EKUMENE JAKARTA
Sejarah STT Ekumene setidaknya sudah dimulai sejak 2012 dibawah kepengurusan dari beberapa hamba Tuhan yang memiliki kerinduan untuk memajukan pendidikan teologi Kristen. Pada masa itu kepengurusan STT Ekumene berada dibawah kepemimpinan dari Dr. Wempie Jules Lintuuran. Anggotanya terdiri dari Dr. Imron Widjaja, Dr. Kurnia Putrawan, Dr. Mikha Agus Widyanto, dan Dr. Lionarto Erson Jayadi. Pada masa itu STT Ekumene berada dibawah naungan Yayasan Jalan Lurus, yang diketuai oleh Dr. Sony Paago. Pada 2012 tersebut STT Ekumene mendapatkan ijin penyelenggaraan pendidikan program studi sarjana pendidikan agama Kristen (S1 PAK). Seiring dengan kemajuannya kemudian pemberian ijin tersebut dilanjutkan dengan kepercayaan dari pemerintah kepada STT Ekumene untuk menyelenggarakan pendidikan program studi magister pendidikan agama Kristen (S2 PAK0, bahkan juga ijin penyelenggaraan pendidikan program studi doktor teologi (S3 Teologi). Ditambah lagi pada 2015 STT Ekumene diberikan ijin penyelenggaraan pendidikan program studi magister teologi (S2 Teologi). Standar pengembangan dan mutu pendidikan yang digunakan oleh STT Ekumene tunduk pada standar akreditasi yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) sebagai lembaga yang ditugaskan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk menilai kualitas penyelenggaraan pendidikan. Atas karunia dari Allah Bapa dan sebagai hasil dari kerja keras serta determinasi para pendidik di STT Ekumene, BAN-PT memberikan nilai lulus terakreditasi penyelenggaraan program studi S1 PAK pada 2014, S2 PAK 2015, dan S3 Teologi pada 2017. Pada 2019 berdiri sebuah sinode baru yang disebut dengan Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) dengan jumlah anggota jemaat tercatat pada 2018 sudah mencapai dua puluh ribu jemaat dan masih terus bekembang dengan pesat. Perkembangan yang demikian pesat sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama diperkirakan akan segera membutuhkan pelayan-pelayan jemaat yang memiliki pengetahuan teologi yang memadai. Pendirian GSKI sendiri bermula dengan kerinduan dari Pdt. Dr. Erastus Sabdono untuk mengembalikan pewartaan firman Tuhan secara konsekuen dan konsisten pada tiga pilar utama. Yaitu kesucian hidup, semangat hidup yang diarahkan kepada langit baru dan bumi baru, serta kehidupan yang bertanggung jawab dengan memaksimalkan potensi yang sepenuhnya dipersembahkan bagi kepentingan Tuhan. Ditemukan kesamaan visi antara STT Ekumene dengan GSKI sehingga kemudian pada 2019 dibentuklah sebuah yayasan yang disebut dengan Yayasan Jalan Kebenaran. Yayasan yang baru dibentuk ini selanjutnya membawahi dan menjadi pemilik STT Ekumene. Dibawah kepemilikan dan manajemen yang baru diharapkan agar pengajaran firman Tuhan di GSKI yang sudah mulai dilaksanakan pada 2000 dan tersebar dalam berbagai bentuk pengajaran, antara lain: literatur, radio FM dan AM, televisi, internet, radio streaming, juga melalui berbagai acara-acara rohani, seperti pertemuan-pertemuan ibadah, Kebaktian Kebangunan Rohani, dan sejenisnya, serta melalui acara-acara yang berkualifikasi akademik seperti seminar, pengajaran di sekolah tinggi teologi, dan lain sebagainya, dapat diformulasisasikan dalam sebuah pendidikan formal. Sehingga pada akhirnya semakin disebarluaskan secara maksimal sehingga dapat dikenal secara utuh oleh masyarakat luas. Lagipula diharapkan bahwa STT Ekumene akan menjadi tempat bagi sarjana-sarjana teologi yang tidak hanya memiliki pengetahuan teologi, tetapi juga menghasilkan sarjana teologi yang mampu memeragakan kehidupan Yesus secara nyata. Mampu bersosialisasi dengan baik bukan hanya dengan sesama warga Kristen, tapi juga mampu bersosialisasi dengan seluruh masyarakat Indonesia yang majemuk. STT Ekumene mendidik para mahasiswanya untuk dapat mencapai idealisme pendidikan tersebut. Pada akhirnya disadari dan diketahu bahwa dewasa ini tenaga ahli bidang teologi yang memiliki jenjang fungsional sebagai guru besar, atau profesor, masih sangat sedikit. Menyadari kekurangan tersebut, STT EKUMENE memfasilitasi para peneliti Kristiani untuk dapat menghasilkan karya-karya ilmiah di bidang teologi, supaya dapat mencapai jenjang fungsional sebagai guru besar tersebut. Dengan alasan-alasan tersebut di atas, para hamba Tuhan di lingkungan Sinode GSKI mengusahakan dan memperjuangkan berdirinya STT Ekumene di bawah Yayasan Jalan Kebenaran, guna mendukung pelayanan pekerjaan Tuhan di muka bumi.
Lihat Kampus Lainnya
Menu
Profil
Riwayat