Perencana Kota dan Regional

Rentang Gaji: Rp2jt - Rp9,9jt

Tentang Karier

Ini dia info lengkap tentang karier impianmu. Yuk, kenalan lebih dekat!

"Profesi perencanaan kota dan regional melibatkan pengembangan, perencanaan, dan pengelolaan ruang di tingkat kota, wilayah, atau bahkan tingkat nasional. Para perencana kota dan regional bertanggung jawab untuk merancang lingkungan yang berkelanjutan, fungsional, dan estetis, serta memastikan pertumbuhan kota dan wilayah dapat diatur dengan baik. Mereka bekerja untuk menciptakan ruang yang memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Profesi ini bertugas melakukan pemetaan dan analisis atas penggunaan lahan, transportasi, dan infrastruktur di suatu wilayah untuk memahami kondisi ruang yang ada. Merancang rencana tata ruang yang mencakup alokasi lahan untuk berbagai kepentingan, seperti perumahan, komersial, industri, dan area hijau. Mengembangkan strategi perkotaan untuk mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan, inklusif, dan efisien di dalam kota-kota besar. Perencana kota dan regional bekerja dengan pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan perencanaan dan pengembangan yang berkelanjutan dan berdaya guna. Profesi ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang prinsip perencanaan, kebijakan tata ruang, dan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan wilayah. Merencanakan dan mengelola kawasan pesisir dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. "

Jabatan

Ini dia jabatan yang tersedia di karier ini. Kamu bisa memilih jabatan yang sesuai dengan minatmu.

Perencana Kota Perencana Regional Perencana Transportasi Perencana Lingkungan

Rekomendasi Jurusan

Rekomendasi jurusan kuliah di Program Studi ini, lengkap dengan prospek karier untuk masa depanmu

Lihat Jurusan Lainnya

Rekomendasi Kampus

Temukan beragam kampus yang sesuai dengan karier ini.

university
Swasta
logo
Universitas Islam Darul `ulum
Secara hakiki, Unisda memiliki sejarah yang panjang namun waktu yang pendek, hal ini tidak lain adalah bahwa gagasan didirikannya sebuah Pendidikan Tinggi sudah ada sejak masa hidupnya Almaghfurlah K.H. Soefyan Abdul Wahab. Beliau sebagai ulama pesantren yang progresif dan punya kepedulian tinggi terhadap pendidikan, saat itu mempunyai keinginan mendirikan pendidikan tinggi, gagasan itu mulai mengalir dari pikiran beliau pada tahun tujuh puluhan, tetapi sebelum gagasan itu terealisasi, pada tahun 1983 beliau dipanggil kehadirat Allah SWT. Tiga tahun setelah itu, sebagai terjemahan dari ide yang dimaksud, kemudian dirintis oleh menantunya, yakni Almaghfurlah K.H. Masykuri Shodiq BA. Berdirinya sebuah perguruan tinggi yang diawali dengan dibentuknya kelompok belajar mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Undar Jombang program studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PBB) di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar pada tahun 1985. Semenjak itulah gagasan didirikannya sebuah perguruan tinggi di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar mendekati kenyataan.Kelompok belajar Undar Jombang di Pesantren tersebut ternyata mendapat respon positif dari ulama dan masyarakat sekitar Lamongan. Dorongan dari ulama dan masyarakat tersebut diwujudkan dengan memulai pengurusannya pada tahun 1987. Secara formal institusional Unisda berdiri adalah pada tahun 1990, tonggak tahun 1990 inilah Unisda memulai perencanaan masa depannya. Pendirian PTS ini inspirasinya tidak sama dengan Untag, IKIP PGRI, Stesia atau Unitomo, akan tetapi inspirator PTS ini adalah ulama dengan nilai-nilai dasar Islam yang kental.
university
Swasta
logo
Universitas Kristen Indonesia
Tidak lama setelah kemerdekaan Republik Indonesia (1945), beberapa tokoh nasional yang juga adalah pemuka-pemuka Kristen Indonesia tergerak dan merasa perlu untuk mendirikan Dewan Gereja di Indonesia (DGI). Harapan tersebut baru terlaksana pada tanggal 25 Mei 1950. Di awal kegiatannya, lembaga ini juga telah memberikan perhatian yang cukup besar pada masalah pendidikan karena saat itu bangsa Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia untuk mengisi lapangan kerja dalam berbagai aspek kehidupan. Kebutuhan ini sudah bersifat mendesak. Pemikiran akan inginnya masyarakat Kristen Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam diskusi-diskusi yang terjadi di lembaga ini. Bahkan dipikirkan pula akan perlunya mendirikan sebuah “universiteit”. Atas dasar itulah, DGI membentuk suatu komisi yang dipimpin oleh Prof. Dr. I.P. Simanjuntak, MA. Komisi ini bertugas membuat suatu studi kelayakan untuk mendirikan universitas yang hasilnya dilaporkan kepada DGI. Sebagai tindak lanjutnya, DGI mengeluarkan resolusi mengenai Universiteit Kristen pada tanggal 30 Juni 1953. Resolusi yang ditandatangani oleh Ds. W.J. Rumambi, selaku Sekretaris Umum DGI, dalam Sidang Lengkap DGI dari tanggal 20-30 Juni 1953 mengusulkan kepada semua gereja dan masyarakat Kristen di Indonesia untuk membantu sepenuhnya pendirian Universiteit Kristen, baik secara moril maupun materil. Beranjak dari resolusi tersebut, maka tokoh-tokoh Kristen Indonesia, yakni Mr. Todung Sutan Gunung Mulia, Mr. Yap Thiam Hien, Benjamin Thomas Philip Sigar, atas nama gereja-gereja yang tergabung dalam DGI (sekarang PGI), mendirikan Yayasan Universitas Kristen Indonesia di hadapan notaris Raden Kadiman, dengan nomor akte 117, tertanggal 18 Juli 1953. Anggota Yayasan kemudian diperbesar dengan kehadiran Elviannus Katoppo, Ong Jan Hong MD, Aminudin Pohan MD, Seri Condar Nainggolan MD, Benjamin Prawirohadmodjo, Pdt. Komarlin Tjakraatmadja, Gerrit Siwabessy MD, Tan Tek Heng, dan J.C.T Simorangkir. Tiga bulan kemudian, yaitu pada tanggal 15 Oktober 1953, diresmikanlah Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang terdiri dari: Fakultas Sastra dan Filsafat, dengan Sub-fakultas: Pedagogik dan Sastra, dan Fakultas Ekonomi. Ketika itu, perkuliahan dan kegiatan administrasi masih berlangsung di gedung HSK yang terletak di Jl. Diponegoro 86, dan di tiga buah flat di Jl. Salemba 10. Dalam perjalanan pengabdiannya, didirikanlah Fakultas Hukum (1956), Fakultas Kedokteran (1962), Fakultas Teknik (1963), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (1994). Hingga saat ini UKI telah memiliki Program Pascasarjana dan 8 fakultas yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra dan Bahasa (FSB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dan Fakultas Vokasi yang memiliki 4 program studi terdiri dari Program Sarjana Terapan Fisioterapi, Keperawatan (Diploma 3), Program Sarjana Terapan Analisis Keuangan, dan Manajemen Perpajakan (Diploma 3).
university
Swasta
logo
Universitas Internasional Batam (UIB)
Universitas Internasional Batam (UIB) didirikan pada tahun 2000 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 160 / D / O / 2000. UIB merupakan perguruan tinggi swasta yang dikelola oleh Yayasan Marga Tionghoa Indonesia (YMTI) sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan bagi masyarakat di Batam dan sekitarnya.Awalnya Universitas Internasional Batam berlokasi di kawasan Engku Putri, Batam Center, sebagai tempat kegiatan perkuliahan. Pada tahun 2003, Universitas Internasional Batam memiliki kampus yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Baloi – Sei Ladi, Batam. Selama ini, pengembangan strategi UIB dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pembangunan infrastruktur dan tahap kedua difokuskan pada peningkatan kapasitas. Pengembangan kapasitas yang dilakukan sejak 2007 dalam Renstra Lima Tahun juga dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pengembangan kapasitas tahun 2007-2011 diawali dengan penguatan tata kelola UIB. Kemudian, pada tahun 2010-2013, UIB fokus pada pengembangan efisiensi dan relevansi. Pada tahun 2012-2016 pengembangan diarahkan untuk mencapai kualitas internasional sesuai visi dan misi UIB.Pada tahun 2019, UIB sebagai institusi meraih Akreditasi B dan masuk dalam 5% Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia. Selain itu, UIB juga berhasil meraih peringkat pertama sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik oleh LLDIKTI (Lembaga Layanan Perguruan Tinggi Swasta) Wilayah X. Sedangkan untuk kinerja dan pengabdian kepada masyarakat, UIB masuk dalam klaster Unggulan.Saat ini UIB memiliki 6 Fakultas dan 12 Program Studi yang telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 6 program studi terakreditasi A, 4 program studi terakreditasi B, 1 prodi terakreditasi “Baik” dan 1 program studi baru yang masih dalam proses akreditasi. Melalui program internasional, UIB juga berhasil menjalin kerjasama dengan 32 universitas terkemuka di Asia Tenggara dan Asia.
Lihat Kampus Lainnya

Yuk ikuti Tes Potensi di Maukuliah.id

Banyak tes yang bisa kamu ikuti untuk mengetahui potensi dirimu. Yuk, ikuti tesnya!
Mulai Tes Sekarang
Menu
Profil
Riwayat