Koroner (Pemeriksa Medis Untuk Kematian)

Rentang Gaji: Rp4,5jt - Rp10jt

Tentang Karier

Ini dia info lengkap tentang karier impianmu. Yuk, kenalan lebih dekat!

Pemerisa medis untuk menentukan penyebab kematian seseorang yang tiba-tiba atau tidak wajar yang hanya bisa dilakukan oleh dokter koroner, melibatkan analisis medis, riwayat kesehatan, dan bisa melibatkan autopsi. Tujuannya adalah mengidentifikasi penyebab pasti kematian seseorang.

Jabatan

Ini dia jabatan yang tersedia di karier ini. Kamu bisa memilih jabatan yang sesuai dengan minatmu.

Kepala Deputi Koroner Pemeriksa Daerah Terpilih / Chief Medical Examiner Patolog Forensik Investigator Hukum dan Medis (MLI) Dokter Spesialis Forensik

Rekomendasi Jurusan

Rekomendasi jurusan kuliah di Program Studi ini, lengkap dengan prospek karier untuk masa depanmu

major
Ilmu Kesehatan dan Olahraga
Kedokteran
Kedokteran adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan studi, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit serta cedera pada manusia. Praktik kedokteran melibatkan penggunaan pengetahuan ilmiah dan keterampilan klinis untuk mengobati pasien dan mempromosikan kesehatan secara keseluruhan. Untuk menjadi dokter, seseorang harus menyelesaikan pendidikan medis yang meliputi kuliah kedokteran dan program residensi. Pendidikan ini mencakup studi mendalam tentang ilmu dasar seperti anatomi, fisiologi, biokimia, farmakologi, patologi, dan mikrobiologi, serta penerapan klinis dari pengetahuan ini. Dokter dilatih untuk mendiagnosis kondisi medis dengan menggunakan berbagai teknik evaluasi seperti pemeriksaan fisik, tes laboratorium, pencitraan medis, dan prosedur diagnostik lainnya. Mereka kemudian meresepkan perawatan yang tepat, termasuk obat-obatan, terapi fisik, intervensi bedah, atau tindakan medis lainnya sesuai dengan kondisi pasien. Selain mengobati penyakit, dokter juga berperan penting dalam mendorong pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Mereka memberikan nasihat kepada pasien tentang gaya hidup sehat, vaksinasi, skrining penyakit, dan tindakan pencegahan lainnya guna mencegah penyakit dan memelihara kesehatan secara keseluruhan. Kedokteran meliputi berbagai spesialisasi yang memungkinkan dokter untuk fokus pada bidang-bidang khusus seperti bedah, pediatri, kardiologi, onkologi, neurologi, psikiatri, dan banyak lagi. Spesialisasi ini membutuhkan pelatihan tambahan yang mendalam setelah menyelesaikan pendidikan medis dasar. Kedokteran adalah salah satu profesi paling mulia yang menuntut dedikasi, komitmen, dan pelayanan yang berkelanjutan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Lihat Jurusan Lainnya

Rekomendasi Kampus

Temukan beragam kampus yang sesuai dengan karier ini.

university
Swasta
logo
Universitas Methodist Indonesia
Berdirinya Universitas Methodist Indonesia Medan (UMI) tidak terlepas dari prakarsa seorang warga jemaat Alm. Drs.F.Hutagalung yang dicetuskannya pada konferensi tahunan GMI tanggal 29 Januari 1969 yang berlangsung di Medan dari tanggal 26 sampai tanggal 31 Januari 1945, dan prakarsa tersebut mendapat sambutan positif dan merupakan salah satu keputusan Komperensi GMI tersebut.Dengan berbekal fasilitas yang sangat minim, maka pada tanggal 1 Agustus 1965 berdirilah Perguruan Tinggi Methodist Indonesia Medan yang disingkat dengan PTMI yang saat itu perkuliahan dilaksanakan di Pergurun Kristen Methodist Indonesia di Jl.Thamrin No.58 (PKMI 2 sekarang).Seiring dengan pesatnya minat masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi maka pihak pengelola PTMI melihat peluang ini untuk menambah fakultasnya.maka pada tahun 1967 PTMI membuka Fakultas Jurusan Mesin. Setelah melihat banyaknya dukungan dari masyarakat maka pihak pengelola PTMI terus berupaya memacu pengembangan fisik berupa fasilitas pendidikan dan peningkatan statu. Pada tahun 1968 PTMI kembali membuka Fakultas Kedokteran, dan kedua fakultas ini terdaftar di PTIP dengan surat no.156A/DPT/I/1969 tanggal 4 september 1969. Maka sesuai undang-undang nomor 22 tahun 1961 tentang perguruan tinggi yang dikelola pihak PTMI dengan persyaratan 2 fakultas eksakta dan 2 fakultas non eksakta maka Perguruan Tinggi Methodist Indonesia (PTMI) berubah menjadi Universitas Methodist Indonesia Medan yang disingkat dengan UMI Medan pada tanggal 4 September 1969.Setelah memenuhi standart untuk Universitas maka melalui konferensi Agung 1 Gereja Methodist Indonesia Medan tanggal 12 sampai dengan 16 February 1969 ditetapkan bahwa kampus UMI Medan berlokasi di Jl.Hang Tuah No.8 Medan.dari pertumbuhan Universitas Methodist Indonesia dapat terlihat dalam sejarah singkat diatas, maka dalam rangka pengembangan selanjutnya diperlukan suatu program pembangunan menyeluruh dan terpadu.Awal perwujudan tersebut ditandai dengan diresmikannya gedung kampus II yang baru pada tanggal 22 Juni 1993 yang terletak di Jl.Setia Budi pasar II Tanjung Sari Medan, dan kegiatan perkuliahan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian di pindahkan ke kampus II. Pada tahun 2001/2002 pihak Universitas membuka Diploma 3 (D-3) dengan program studi Manajemen Informatika dan Komputerisasi Akuntansi.Pada akhir genap semester T.A 2004/2005 Universitas Methodist Indonesia Medan kembali membuka satu Fakultas baru yaitu Fakultas Ilmu Komputer dengan mengasuh dua program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi. Hal ini dengan surat Departemen Pendidikan Nasional No.3096/D/T/2005 tanggal 16 September 2005 Pada Tahun 2018 Semester Genap bertambah satu lagi Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Jenjang S1 yabg saat ini berada di Fakultas Ilmu Komputer dan Tahun 2020 bertambah Program Studi S2 yaitu Magister Ilmu Manajemen berada di Fakultas Ekonomi dan Magister Ilmu Biomedik dikelola oleh Fakultas Kedokteran. Sehingga saat ini Univesitas Methodist Indonesia mengelola 14 Progam Studi dengan 5 Fakultas.
university
Swasta
logo
Universitas Kristen Indonesia
Tidak lama setelah kemerdekaan Republik Indonesia (1945), beberapa tokoh nasional yang juga adalah pemuka-pemuka Kristen Indonesia tergerak dan merasa perlu untuk mendirikan Dewan Gereja di Indonesia (DGI). Harapan tersebut baru terlaksana pada tanggal 25 Mei 1950. Di awal kegiatannya, lembaga ini juga telah memberikan perhatian yang cukup besar pada masalah pendidikan karena saat itu bangsa Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia untuk mengisi lapangan kerja dalam berbagai aspek kehidupan. Kebutuhan ini sudah bersifat mendesak. Pemikiran akan inginnya masyarakat Kristen Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam diskusi-diskusi yang terjadi di lembaga ini. Bahkan dipikirkan pula akan perlunya mendirikan sebuah “universiteit”. Atas dasar itulah, DGI membentuk suatu komisi yang dipimpin oleh Prof. Dr. I.P. Simanjuntak, MA. Komisi ini bertugas membuat suatu studi kelayakan untuk mendirikan universitas yang hasilnya dilaporkan kepada DGI. Sebagai tindak lanjutnya, DGI mengeluarkan resolusi mengenai Universiteit Kristen pada tanggal 30 Juni 1953. Resolusi yang ditandatangani oleh Ds. W.J. Rumambi, selaku Sekretaris Umum DGI, dalam Sidang Lengkap DGI dari tanggal 20-30 Juni 1953 mengusulkan kepada semua gereja dan masyarakat Kristen di Indonesia untuk membantu sepenuhnya pendirian Universiteit Kristen, baik secara moril maupun materil. Beranjak dari resolusi tersebut, maka tokoh-tokoh Kristen Indonesia, yakni Mr. Todung Sutan Gunung Mulia, Mr. Yap Thiam Hien, Benjamin Thomas Philip Sigar, atas nama gereja-gereja yang tergabung dalam DGI (sekarang PGI), mendirikan Yayasan Universitas Kristen Indonesia di hadapan notaris Raden Kadiman, dengan nomor akte 117, tertanggal 18 Juli 1953. Anggota Yayasan kemudian diperbesar dengan kehadiran Elviannus Katoppo, Ong Jan Hong MD, Aminudin Pohan MD, Seri Condar Nainggolan MD, Benjamin Prawirohadmodjo, Pdt. Komarlin Tjakraatmadja, Gerrit Siwabessy MD, Tan Tek Heng, dan J.C.T Simorangkir. Tiga bulan kemudian, yaitu pada tanggal 15 Oktober 1953, diresmikanlah Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang terdiri dari: Fakultas Sastra dan Filsafat, dengan Sub-fakultas: Pedagogik dan Sastra, dan Fakultas Ekonomi. Ketika itu, perkuliahan dan kegiatan administrasi masih berlangsung di gedung HSK yang terletak di Jl. Diponegoro 86, dan di tiga buah flat di Jl. Salemba 10. Dalam perjalanan pengabdiannya, didirikanlah Fakultas Hukum (1956), Fakultas Kedokteran (1962), Fakultas Teknik (1963), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (1994). Hingga saat ini UKI telah memiliki Program Pascasarjana dan 8 fakultas yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra dan Bahasa (FSB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dan Fakultas Vokasi yang memiliki 4 program studi terdiri dari Program Sarjana Terapan Fisioterapi, Keperawatan (Diploma 3), Program Sarjana Terapan Analisis Keuangan, dan Manajemen Perpajakan (Diploma 3).
Lihat Kampus Lainnya

Yuk ikuti Tes Potensi di Maukuliah.id

Banyak tes yang bisa kamu ikuti untuk mengetahui potensi dirimu. Yuk, ikuti tesnya!
Mulai Tes Sekarang
Menu
Profil
Riwayat