Atase Perdagangan Luar Negeri

Rentang Gaji: Rp5jt - Rp10jt

Tentang Karier

Ini dia info lengkap tentang karier impianmu. Yuk, kenalan lebih dekat!

"Atase Perdagangan Luar Negeri adalah perwakilan diplomatik yang bertugas di kedutaan besar atau konsulat jenderal suatu negara di luar negeri. Tugas utama Atase Perdagangan Luar Negeri adalah mempromosikan dan memfasilitasi kegiatan ekonomi dan perdagangan antara negara asalnya dengan negara tempat mereka ditempatkan. Mempromosikan produk dan jasa dari negara asalnya di pasar luar negeri. Ini dapat melibatkan penyelenggaraan acara pameran dagang, seminar, dan pertemuan bisnis. Memantau dan menganalisis pasar di negara tempat mereka bertugas untuk mengidentifikasi peluang bisnis dan tren ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dari negara asal. Terlibat dalam negosiasi perdagangan dan perjanjian ekonomi antara negara asal dan negara tempat mereka bertugas. Atase Perdagangan Luar Negeri biasanya merupakan bagian dari misi diplomatik yang lebih besar di kedutaan besar atau konsulat jenderal. Mereka bekerja sama dengan diplomat, pejabat pemerintah, dan perusahaan swasta untuk mempromosikan kepentingan ekonomi dan perdagangan negara mereka di tingkat internasional."

Jabatan

Ini dia jabatan yang tersedia di karier ini. Kamu bisa memilih jabatan yang sesuai dengan minatmu.

Atase Perdagangan Kepala Misi Perdagangan Asisten Atase Spesialis Industri Koordinator Hubungan Bisnis

Rekomendasi Jurusan

Rekomendasi jurusan kuliah di Program Studi ini, lengkap dengan prospek karier untuk masa depanmu

Lihat Jurusan Lainnya

Rekomendasi Kampus

Temukan beragam kampus yang sesuai dengan karier ini.

university
Swasta
logo
Universitas Djuanda
Salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai wujud tanggung jawab kepada kemajuan Umat Islam, Letnan Jendral TNI Purn. H. Alamsjah Ratu Perwiranegara (alm) memprakarsai pendirian Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Indonesia dibantu oleh karib kerabatnya pada tanggal 3 Juni 1983 di atas tanah wakaf di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Berdasarkan keputusan Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Indonesia nomor: 083/PSPI/III/87, pada tanggal 21 Maret 1987 didirikan Universitas Djuanda.Nama Djuanda diabadikan menjadi nama Universitas sebagai penghormatan kepada seorang Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdarah sunda, Ir. H. Djoeanda Kartawidjaja kelahiran Tasikmalaya tanggal 14 Januari 1911 yang banyak berkiprah di bidang pemerintahan di Republik Indonesia. Pada tanggal 8 Juni 2006, anggaran Dasar Yayasan dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan PSPI berubah menjadi Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliah Indonesia (YPSPIAI), sesuai dengan undang-undang yayasan nomor 16 tahun 2001 dan nomor 28 tahun 2004.Sampai saat ini Universitas Djuanda menyelenggarakan Program Sarjana (S1) dengan 7 fakultas dan 16 Progam Studi serta Program Magister (S2) Hukum, Magister (S2) Adiministrasi Publik dan Magister (S2) Teknologi Pangan. Seluruh Program Studi telah terakreditasi dan pembukaan Program Studi baru baik S1, S2 dan S3 terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kini telah dirintis pula Program Doktoral (S3) Hukum.
university
Negeri
logo
Institut Agama Islam Negeri Ambon
Lahirnya IAIN Ambon tidak terlepas adanya dorongan arus bawah dari kalangan masyarakat Islam yang diprakarsai ulama yang menyadari arti pentingnya kehadiran Pendidikan tinggi Islam di Provinsi Maluku. Memperhatikan banyaknya sekolah dan madrasah/pesantren yang berhasil menyelesaikan program studinya pada tingkat menengah atas atau yang sederajat, sementara belum ada pendidikan tinggi yang dapat menampung tamatan tersebut. Pendirian tersebut didasari atas Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 dan Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 1987. Dan ditindaklanjuti Keputusan Menteri Agama Nomor 18 tahun 1988, maka pada tanggal 29 Agustus 1988 IAIN Ambon yang pada waktu itu bernama IAIN Alauddin di Ambon secara resmi sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah Departemen Agama yang ada di Ambon. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1997 berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ambon, dan pada tahun 2006 beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri Ambon sesuai Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2006 tanggal 29 Desember 2006, dengan 3 (tiga) fakultas sebagai bagian dari pengembangan IAIN Ambon dalam menyikapi perubahan dan kebutuhan stakeholders akan variasi ilmu-ilmu keislaman saat ini. Kini, IAIN Ambon telah berkomitmen melakukan pengembangan dan perluasan berbagai program studi melalui Wider Mandate (mandat yang diperluas). Untuk pengembangannya lebih lanjut, IAIN Ambon telah mendirikan Lembaga Pengembangan, sebuah lembaga yang diharapkan dapat merencanakan, mempersiapkan dan mengurusi pengembangan dan restrukrisasi seperti pengembangan program studi baru dan langkah teknis untuk menjadikan IAIN Ambon sebagai lembaga yang mendapatkan kepercayaan di bidang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Lihat Kampus Lainnya

Yuk ikuti Tes Potensi di Maukuliah.id

Banyak tes yang bisa kamu ikuti untuk mengetahui potensi dirimu. Yuk, ikuti tesnya!
Mulai Tes Sekarang
Menu
Profil
Riwayat